5 Jenis Gaya Belajar yang Cocok Untuk Anak Usia Dini – Beberapa jenjang pendidikan yang bisa ditempuh saat anak memasuki pra-sekolah, termasuk di antaranya playgroup atau kelompok belajar untuk anak-anak dengan usia 2-3 tahun, kemudian Taman Kanak-kanak (TK) yang biasanya diperuntukkan untuk anak usia 4-6 tahun. Semua jenjang pendidikan anak usia dini dapat menumbuhkan gaya belajar anak.
5 Jenis Gaya Belajar yang Cocok Untuk Anak Usia Dini
Pada umumnya gaya belajar bisa dikategorikan dalam beberapa macam, di antaranya gaya belajar visual, auditori, verbal, kinestetik, logis, sosial hingga kombinasi. Namun tujuannya tetap sama, yakni membantu anak-anak lebih mudah dalam memahami sesuatu. Cara ini tak hanya berlaku saat di masa sekolah tetapi juga saat sudah memasuki masa dewasa.
Dampak yang muncul jika orang tua dan sekolah memaksakan gaya belajar tertentu untuk anak, maka anak tersebut bisa tertekan. Selain itu dapat menjauhkan mereka dari kemampuan berpikir kreatif. Gaya belajar dominan anak harus diakomodasi sepenuhnya, sebagai faktor yang mempengaruhi gaya belajar anak.
Baca Juga: Sistem Pendidikan International dan Kurikulum yang di Terapkan
Gaya Belajar Verbal
Anak dengan gaya belajar verbal cenderung lebih suka dengan aksara, baik lisan maupun tulisan dan terlihat cukup ekspresif. Area otak anak dengan gaya belajar yang mampu mengelola kemampuan ini adalah lobus temporal dan frontal. Gaya belajar ini juga membuat anak suka menuliskan serta membaca ulang catatan mereka.
Soliter
Kebalikan dari tipe sosial, anak dengan gaya belajar soliter atau disebut juga interpersonal cenderung lebih menyukai kegiatan belajar sendirian dengan suasana yang tenang. Selain itu mereka juga dapat berimajinasi dan lebih memilih bermain sendiri, orang-orang ini memiliki kemampuan otak yang baik saat dihadapan dengan kelola waktu.
Anak yang memiliki gaya belajar ini juga terlihat lebih pendiam, karena lebih menyadari emosi-emosi yang mereka rasakan. Keunikan dalam belajar memang dimiliki oleh semua orang, karena itu sejak usia dini hal itu perlu diasah dan dilatih. Usahakan agar anak menjadi pembelajar yang holistik, yang mampu beradaptasi lebih mudah.
Sosial
Gaya belajar anak ini biasanya optimal saat mereka berada di dalam suatu kelompok atau grup, umumnya merupakan komunikator yang baik dan senang dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dibangunnya interaksi sosial membuat adanya perasaan positif, kebanyakan aktivita sosial banyak dikelola oleh lobus frontal dan temporal pada otak.
Kinestetik
Gaya belajar yang dominan pada eksplorasi lingkungan sekitar dengan menggerakkan tubuh atau menggunakan indera peraba. Anak dengan gaya belajar ini sudah belajar sambil bergerak, bisa itu menggerakkan kaki, tangan, kepala hingga berjalan saat belajar. Cara ini mempermudah mereka untuk bisa mencerna informasi.
Gaya Belajar Visual
Proses pembelajar visual atau spasial muka memakai gambar dan warna dalam proses belajar, anak relatif mudah memahami peta, bagan,hingga grafik. Kemampuan spesial anak yang muncul dan mampu menjelaskan hubungan antar objek tertentu serta sekitarnya. Kemampuan ini diatur dengan baik oleh lobus oksipital di bagian belakang otak.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pembelajar visual yang dapat diamati, biasanya anak dengan gaya belajar ini lebih memilih duduk di depan kelas jika memungkinkan. Selain itu mereka juga antusias dalam belajar dengan menggunakan berbagai gambar dan warna. Penggunaan pensil warna dan spidol juga jadi tanda lainnya.