7 Perbedaan Suasana Pendidikan di Indonesia dan Jepang

7 Perbedaan Suasana Pendidikan di Indonesia dan Jepang

7 Perbedaan Suasana Pendidikan di Indonesia dan Jepang – Memutuskan untuk belajar dan pindah ke luar negeri bukannya tanpa tantangan ya teman-teman, terlebih di Jepang. Mulai dari budaya sekitar, sistem belajar, cuaca, makanan, dan hal kecil lainnya jika tanpa dipersiapkan dengan baik dapat mengganggu proses belajarmu. Untk kamu dapat mempersiapkan diri lebih baik, berikut Schoters rangkumkan 8 culture shock kuliah di Jepang.

7 Perbedaan Suasana Pendidikan di Indonesia dan Jepang

Tidak Ada Pengering di Asrama

Untuk orang Indonesia, mengeringkan baju tanpa pengering ialah hal yang biasa. Tapi mungkin akan berbeda ceritanya di saat Musim Dingin ya. Walaupun salah satu negara maju, Jepang masih mempercayai jika menjemur pakaian di matahari lebih baik. Namun sedikit berbeda dari Indonesia, tempat jemuran di Jepang biasanya bisa dibuka dan ditutup.

Baca Juga: 8 Universitas dengan Kualitas Literatur Terbaik di Jepang

Sistem Transportasi yang Besar dan Padat

Beberapa orang Indonesia, kamu pasti akan takjub dengan sistem transportasi Jepang yang luas, besar dan padat. Puluhan titik stasiun bawah tanah dengan terowongan pejalan kaki, menjadi pilihan banyak orang untuk berpergian. Jika tidak cermat, kamu bisa melewatkan tujuan pemberhentian. Maka dari itu, persiapkan perjalananmu agar tidak tersesat dan culture shock kuliah di Jepang ya.

Cuaca di Jepang

Selain di lingkup kelas, satu hal yang tidak bisa kau remehkan ialah cuaca. Cuaca juga menjadi salah satu faktor culture shock kuliah di Jepang bagi para pelajar Indonesia.

Di Jepang, suhu dapat mencapai -20 derajat Celcius di musim dingin dan 40 derajat Celcius di musim panas. Mempersiapkan diri dengan baju dan obat yang bisa akan membantumu untuk survive di cuaca yang ekstrem.

Tidak Ada Masa Orientasi

Berbeda dengan kegiatan sekolah di Indonesia, Jepang tidak memberikan masa orientasi pada mahasiswanya. Berbeda dari Indonesia yang selalu mengadakan orientasi untuk pengenalan lingkungan kampus dan bertemu dengan kakak kelas. Untuk hari pertama, kamu akan langsung belajar di ruang kelas. Jadi persiapkan dirimu sejak hari pertama ya, agar tidak kagok karena culture shock kuliah di Jepang.

Tingkat Kedisiplinan yang Tinggi

Salah satu culture shock kuliah di Jepang yang paling banyak dirasakan oleh pelajar Indonesia adakah tingkat kedisiplinan yang tinggi. Orang Jepang biasa akan datang 10 menit sebelum acara dimulai. Para dosen di Jepang juga terkenal ketat dan kamu tidak bisa menyepelekan aturan-aturan yang diberikan saat ada di dalam kelas

Tingkat Individualitas yang Tinggi

Agak berbeda dengan sistem belajar Indonesia yang banyak menggunakan tugas kelompok, kamu akan hampir tidak menemukan tugas kuliah yang dikerjakan bersama-sama. Karena tingkat individualitas yang tinggi, kamu tidak bisa menggantungkan dirimu pada orang sekitarmu. Jadi persiapkan dirimu ya agar tidak culture shock kuliah di Jepang.

Sistem Absensi yang Ketat

Karena tingkat kedisiplinan yang tinggi, kamu tidak akan bisa “titip absen” seperti yang banyak ditemui di Indonesia. Sistem absensi sudah banyak menggunakan barcode dan kehadiran menjadi salah satu penentu kelulusan.